Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Halo, ini adalah artikel pembelajaran IPA materi Suhu dan Perubahannya.

Pada materi Suhu dan perubahannya, kita akan membahasnya menjadi 3 bagian. Pada bagian pertama ini, kita akan membahas tentang Suhu dan termometer. Pada bagian kedua kita akan membahas tentang Skala Suhu. Dan pada bagian terakhir kita akan membahas akibat dari perubahan suhu yang berkaitan dengan pemuaian.

Nah, dalam kehidupan sehari-hari, kalian pasti sering mendengar kata “SUHU” kan?. Pernahkah kalian bertanya-tanya, pada suhu berapakah air mendidih?, pada suhu berapakah air membeku?, pada suhu berapakah orang dapat dikatakan demam? Apasih seb
enarnya suhu itu? Lalu, bagaimanakah mengetahui suhu benda?.

Nah, dari pembelajaran kali ini nantinya kalian akan bisa:

1.      Menjelaskan definisi suhu

2.      Menjelaskan berbagai jenis termometer beserta fungsinya

Setiap orang pasti sudah pernah mengalami demam kan? Kamu pasti juga pernah mengalami yang namanya demam. Nah, biasanya Untuk memastikan kalian demam atau tidak, ibu atau ayah kalian biasanya akan meletakkan tangannya di dahi kalian bukan?. Sebenarnya Untuk apasih ibu kita melatakkan tangannya di dahi kita?....

yupss betul sekali... hal tersebut dilakukan untuk mengetahui panas atau dinginnya tubuh kita.

Nah, tahukah kamu, ternyata tingkat (derajat) panas suatu benda itu disebut dengan Suhu. Benda yang panas, memiliki derajat panas yang lebih tinggi daripada benda yang dingin.

Meletakkan tangan pada suatu benda merupakan salah satu cara untuk mengetahui suhu benda tersebut. Tangan merupakan salah satu indra perasa. Tangan, dapat merasakan panas atau dinginnya suatu benda. Namun, apakah indra tersebut merupakan pengukur panas atau dingin yang handal?. Untuk mengetahuinya, mari kita lakukan percobaan berikut.

Langkah pertama, siapkan tiga buah ember (wadah) yang masing-masing diisi dengan air hangat, air biasa, dan air es. Lalu, letakkan ketiga ember tersebut di atas lantai atau meja. Setelah itu, Celupkan tangan kananmu di ember berisi air hangat dan tangan kirimu di ember yang berisi air es! Rasakan tingkat panas air itu pada tanganmu!. Setelah beberapa saat, segera celupkan kedua tanganmu ke dalam ember yang berisi air biasa, lalu rasakan tingkat panas air itu pada kedua tanganmu.

Dari percobaan tersebut, bagaimana hasil pengindraan terhadap air biasa oleh tangan kanan dan tangan kiri mu?

Jika untuk benda yang sama, ternyata tingkat panas yang dirasakan berbeda antara tangan kanan dan tangan kirimu. Apakah indra perasaa merupakan pengukur suhu yang handal?

Dari hasil penyelidikanmu, menunjukkan bahwa indra perasa memang dapat merasakan tingkat panas benda. Akan tetapi, indra perasa bukan pengukur tingkat panas yang handal. Karena benda yang tingkat panasnya sama, dirasakan berbeda oleh tangan kanan dan kirimu. Jadi, suhu benda yang diukur dengan indra perasa menghasilkan ukuran suhu kualitatif yang tidak dapat dipakai sebagai acuan. Suhu harus diukur secara kuantitatif dengan alat ukur suhu yang disebut TERMOMETER.

Nah, Ketika kamu sakit demam dan pergi ke unit kesehatan untuk memeriksakan diri, dokter akan mengukur suhu badanmu menggunakan termometer. Termometer apakah yang digunakan dokter tersebut? Apakah sama dengan termometer yang digunakan untuk mengukur suhu air yang sedang dipanaskan?

Jawabannya pasti “berbeda” yah....

Nah, Berdasarkan fungsinya, terdapat berbagai jenis termometer yang sering digunakan. Diantaranya yaitu sebagai berikut.

Termometer zat cair

Secara umum, benda-benda di alam akan memuai (ukurannya bertambah besar) jika suhunya naik. Fakta ini dimanfaatkan untuk membuat termometer dari zat cair. 

Gambar di atas adalah termometer yang diisi zat cair. Cairan terletak pada tabung kapiler dari kaca yang memiliki bagian penyimpan (reservoir/ labu). Ketika suhunya meningkat, permukaan zat cair akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika suhunya turun atau rendah, maka permukaan zat cair akan turun.

 Nah, pada umumnya zat cair yang digunakan untuk mengisi termometer adalah air raksa dan alkohol jenis tertentu. Baik raksa maupun alkohol memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Raksa memiliki keistimewaan, yaitu warnanya mengkilat dan cepat bereaksi terhadap perubahan suhu. Namun, raksa sangat beracun, sehingga berbahaya jika termometer pecah. Sedangkan untuk alkohol biasanya diberi tambahan pewarna biru atau merah untuk memudahkan dalam membedakan suhunya jika sedang naik atau turun. Alkohol tidak seberbahaya raksa dan mudah menguap, sehingga lebih aman digunakan sebagai pengisi termometer.

Nah, adapun contoh termometer yang menggunakan zat cair sebagai isi dari termometer yaitu sebagai berikut.

Termometer laboratorium

Bentuknya panjang dengan skala dari -10°C sampai 110°C menggunakan raksa, atau alkohol. Termometer jenis ini biasanya untuk mengukur suhu pada penelitian, percobaan atau pun suhu pada pengukuran ilmiah lainnya. Contohnya mengukur suhu air atau zat cair.

 

Termometer suhu badan

Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu badan manusia. Skala yang ditulis antara 35oC dan 42oC. Pipa di bagian bawah dekat labu dibuat sempit sehingga pengukuran lebih teliti akibat raksa tidak segera turun ke labu/reservoir.

 

 Jenis termometer yang kedua adalah

Termometer bimetal

Untuk lebih jelas, perhatikan dua logam yang jenisnya berbeda dan dilekatkan menjadi satu. Jika suhunya berubah, bimetal akan melengkung. Mengapa? Karena logam yang satu memuai lebih panjang dibanding yang lain. Hal ini dimanfaatkan untuk membuat termometer. Pada termometer, keping bimetal dapat difungsikan sebagai penunjuk arah karena jika kepingan menerima rangsangan berupa suhu, maka keping akan langsung melengkung karena pemuaian panjang pada logam.

Jenis termometer yang ketiga yaitu

Termometer kristal cair

Termometer kristal cair atau juga disebut termometer kening (forehead thermometer) adalah salah satu hasil kemajuan teknologi dalam pengukuran suhu badan manusia. Terlihat menarik karena hanya berupa lembaran yang ditempelkan di kening orang yang akan diukur suhu badannya. Termometer Kristal cair menggunakan zat kristal cair yang bersifat cair dan padat sebagai indikator suhu. Selain itu termometer ini dapat berubah warna akibat faktor suhu, tekanan, aliran listrik, medan magnet, dan persentuhan bahan kimia. Apabila termometer ditempelkan pada kening orang yang diukur suhu tubuhnya salah satu kolom berubah warna dan artinya suhu tubuh orang tersebut sama seperti angka yang tertera pada kolom. Termometer ini sangat praktis, aman dan cepat sehingga banyak digunakan oleh para medis. Selain mengatur suhu badan, terdapat juga termometer kristal cair yang mengukur suhu ruangan, suhu air mandi bayi, suhu hewan reptile, dan suhu lemari es.

 


Jenis termometer yang terakhir yaitu

Termometer inframerah

Belakangan ini, semenjak munculnya penyakit Covid-19 kita pasti selalu melihat orang yang diukur suhu badannya. Bahkan mungkin kita sendiri sudah pernah diukur suhu badan kita menggunakan alat seperti ini (muncul gambar termometer inframerah). Nah, alat ini disebut dengan termometer inframerah. Termometer ini juga kadang disebut termometer laser karena menggunakan laser untuk membantu mengarahkan termometer, serta termometer non kontak atau termometer pistol untuk menggambarkan kemampuan termometer ini dalam mengukur suhu dari jarak jauh, sehingga memungkinkan kita dapat mengukur suhu seseorang tanpa menyentuh orang tersebut.

 

Nah, dari pembelajaran kali ini, kita dapat menyimpulkan bahwa:

1.      Suhu adalah tingkat (derajat) panas suatu benda. Suhu diukur menggunakan termometer

2.  Jenis-jenis termometer yaitu yang pertama termometer zat cair yang terdiri atas termometer laboratorium dan termometer suhu badan, yang kedua yaitu termometer bimetal, yang ketiga adalah termometer kristal cair, dan yang keempat adalah termometer inframerah

Untuk lebih jelasnya kalian bisa menonton video pembelajaran materi suhu dan perubahannya pada link : https://www.youtube.com/watch?v=6diUVtAv2xo



Penulis Script : Hardianti Medi

Upload by : Profesordotcom